Tampil Apik Di Asia-Pacific Amateur Championship 2025, Rayhan Abdul Latief Siap Bidik Emas Sea Games

4 min read
Social Share

Pegolf muda Indonesia, Rayhan Abdul Latief, menutup kiprahnya di Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) 2025 dengan performa impresif. Bertanding di Majlis Course, Emirates Golf Club, Rayhan finis di posisi T17 dengan skor total 4-under 284, menyamai rekor terbaik Indonesia yang sebelumnya dipegang George Gandranata pada edisi 2011. Meskipun prestasi itu layak diapresiasi, Rayhan mengaku belum puas karena target utamanya adalah menjadi juara. “Saya berharap bisa menang tahun ini, tapi minggu ini tetap menyenangkan. Saya senang dengan performa long game dan iron game saya, dan ini membuat kepercayaan diri saya bangkit lagi untuk turnamen-turnamen berikutnya,” ujar pegolf berusia 18 tahun yang kini berkuliah di University of North Texas.

Rayhan mengakui bahwa tantangan terbesar datang dari kondisi lapangan yang tricky, terutama di area green. Ia menilai, di level Asia kemampuan para pegolf relatif seimbang, namun konsistensi dan kekuatan mental menjadi pembeda utama. “Saya tidak terlalu peduli dengan rekor, target saya tetap menang. Tapi pengalaman ini sangat berharga untuk perjalanan saya,” ujarnya. Rayhan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada sang ibu yang selalu mendampingi setiap turnamen, serta mendedikasikan seluruh perjuangannya untuk almarhum ayah tercinta. Kini, fokusnya beralih ke SEA Games 2025 di Thailand, di mana ia bertekad membawa pulang medali emas untuk Indonesia.

Pegolf Indonesia Randy Bintang melakukan pukulan tee di hole 14 pada putaran pertama Asia-Pacific Amateur Championship 2025 yang berlangsung di Emirates Golf Club, Majlis Course, Dubai, Uni Emirat Arab, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Foto oleh AAC.

Sementara itu, pegolf Indonesia lainnya yang juga pegolf asuhan Double B,  Randy Bintang juga tampil solid dengan finis di posisi T24 setelah menorehkan skor total 287. Randy mengaku banyak belajar dari pengalaman bertanding melawan para pegolf top amatir Asia Pasifik. “Pekan ini saya belajar untuk bermain lebih sabar. Ada banyak hal yang bisa diperbaiki, dan pengalaman ini akan jadi modal berharga menuju SEA Games,” ujarnya. Kedua pegolf muda Indonesia ini kini membawa semangat baru dari AAC 2025 — ajang amatir paling bergengsi di kawasan Asia Pasifik — sebagai bekal menghadapi tantangan berikutnya demi mengharumkan Merah Putih di kancah internasional.

Pegolf muda Indonesia Kenneth Henson Sutianto tampil apik dengan melaju ke babak final Asia-Pacific Amateur Championship yang berlangsung di Emirates Golf Club, Majlis Course, Dubai, Uni Emirat Arab. Foto: Samuel / PB PGI

Sementara itu, Kenneth Henson Sutianto menutup penampilannya di AAC 2025 dengan rasa puas dan penuh syukur. Tahun ini menjadi keikutsertaannya yang ketiga, namun terasa lebih spesial karena untuk pertama kalinya ia didampingi langsung oleh pelatihnya, Khrisna Iskandar. Kenneth menegaskan bahwa pencapaiannya untuk lolos cut dan tampil hingga empat ronde menjadi bukti perkembangan signifikan dalam performanya. “Tahun ini target saya tercapai. Bisa main penuh empat ronde di AAC merupakan pengalaman luar biasa,” ujar Kenneth. Ia menilai setiap hole di turnamen ini menuntut strategi matang dan ketahanan fisik prima, sekaligus menjadi kesempatan penting untuk mengasah mental menghadapi tekanan kompetisi internasional. “Terima kasih untuk teman-teman di Indonesia yang selalu mendukung,” tambahnya.

 

Pegolf Thailand Menangi Babak Playoff Secara Dramatis

Turnamen AAC 2025 sendiri menghasilkan kisah bersejarah dengan kemenangan Fifa Laopakdee, bintang muda asal Thailand berusia 20 tahun, yang menjadi pegolf Thailand pertama dalam sejarah yang menjuarai Asia-Pacific Amateur Championship. Mahasiswa Arizona State University itu melakukan comeback luar biasa dari defisit enam pukulan di putaran final untuk menundukkan pegolf Jepang Taisei Nagasaki melalui kemenangan dramatis di playoff hole ketiga. Dengan kemenangan ini, Laopakdee berhak atas undangan istimewa ke The Masters dan The Open 2026, dua turnamen major paling bergengsi di dunia.

Taisei Nagasaki dari Jepang bereaksi setelah gagal memasukkan pukulan birdie di green hole 18 sehingga harus melanjutkan ke babak play-off pada putaran final Asia-Pacific Amateur Championship 2025 yang berlangsung di Emirates Golf Club, Majlis Course, Dubai, Uni Emirat Arab, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Foto oleh AAC.

 

“Saya bilang ke pelatih saya di ASU bahwa saya akan jadi pegolf Thailand pertama yang menjuarai AAC dan bermain di The Masters. Coach, saya berhasil! Ini berarti segalanya buat saya,” ujar Laopakdee penuh emosi setelah disiram air oleh rekan-rekan setimnya di green. Kemenangan ini juga mengakhiri dominasi negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea, dan Australia yang selama ini selalu mendominasi sejak turnamen ini digelar pertama kali pada 2009.

Fifa Laopakdee dari Thailand mengangkat trofi Asia-Pacific Amateur Championship 2025 setelah memenangkan turnamen melalui babak play-off pada ajang Asia-Pacific Amateur Championship 2025 yang berlangsung di Emirates Golf Club, Majlis Course, Dubai, Uni Emirat Arab, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Foto oleh AAC.

Dengan hasil ini, AAC 2025 menjadi panggung bagi lahirnya bintang-bintang baru Asia, termasuk para wakil Indonesia yang menunjukkan perkembangan signifikan. Semangat juang Rayhan, Randy, dan Kenneth menegaskan bahwa golf Indonesia siap bersaing di level regional dan internasional, dengan pandangan tertuju ke SEA Games 2025 di Thailand, tempat mereka bertekad mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi.

You May Also Like

More From Author