Setelah beberapa seri, Asyrafa akhirnya mampu meraih podium tertinggi. Pegolf binaan National Golf Institute Indonesia (NGI) tersebut berhasil berada di puncak klasemen sepanjang tiga hari dalam AGI Amateur Championship Series #4 yang diadakan di Gading Raya Golf Kamis (10/4).

Asyrafa Danish yang akan berangkat ke Jepang untuk mengikuti The Royal Jepang berhasil memimpin klasemen sejak hari pertama. Bermain cukup tenang di sepanjang babak, beberapa pegolf seperti Asa najib Bhakti, Randy Arbanata M. Bintang, hingga pegolf berkebangsaan Korea, Haein Jou belum mampu menggese dominasi Asyrafa. Kendati ditempel para seniornya, Asyara tetap mampu melaju untuk menjuarai Seri 4 ini dengan skor total 214
“Ini keikutsertaan saya yang pertama kali di AGI dan saya sangat bersyukur bisa menang. Di final tadi saya dapat satu over. Tiga hari ini yang sangat membantu adalah short game. banyak up and down, walaupun wedge kurang dekat dengan pin tapi saya masih bisa save par atau birdie dari jauh. Overall tiga hari ini short game saya sedang on fire. Kalau bermain sama Randy atau yang lain, jujur, saya hanya fokus pada diri saya sendiri,” ungkap Asyrafa Danish.
Sementara di kelas AGI Mid-Am Series #2, pertarungan sengit terjadi antara Alit Jiwandana dan Andy Sjaichudin. Sempat ties di beberapa hole, Alit, sang pemenang seri sebelumnya serta memimpin pada babak sebelumnya sempat goyah hingga akhirnya mengalami beberapa kebuntuan. Sebaliknya, Andy yang baru pertama kali mengikuti kompetisi ini justru berhasil mendapatkan beberapa birdie, sukses menjadi kampiun AGI Mid-Am Series #2 Gading Raya Golf (10/4) dengan skor -2 dua di bawah par.

“Hari ini driver saya sebenarnya kurang baik Tapi, untungnya recovernya dan secons shootnya baik. Dibanding hari pertama, di hari kedua ini saya bermain lebih rapi dan mindset saya hari ini bermain sebagus mungkin. Dua kali mendapat birdie di hole 5 dan 6 menjadi titik balik untuk meningkatkan kepercayaan saya,” Ungkap Andy Sjaichudin. “Saya baru pertama main di AGI Mid-Amateur, jujur saya masih meraba-raba. Setahu saya, di turnamen ini banyak pemain yang bagus. Positifnya, turnamen ini bagus buat kami para pemain amatir. Jadi bisa lebih ada jiwa kompetisinya. Tidak menutup kemungkinan kalau nanti pemain-pemain dari negara-negara lain ikut,” tutup Andy.
Semakin dikenal publik, baik AGI Amateur Championship dan AGI Mid-Am telah menjadi wadah kompetisi yang patut mendapat atensi lebih dari para pegolf amatir di Indonesia. Tak hanya berkompetisi golf secara profesional, ajang ini nyatanya juga menjadi wadah untuk para pegolf belajar dan memahami rules golf secara langsung. Buktinya, banyak para pegolf amatir yang justru mengenal beberapa rules dari berbagai kasus yang terjadi di lapangan.
Ada yang menarik pada seri keempat kali ini yakni kekutsertaan dua atlet dari cabor lain yang ikut berkompetisi di AGI Mid-Am Series #2. Ingin merasakan berkompetisi dalam olahraga golf yang berbeda dirasakan oleh Skateboarder, Pevi Permana dan atlet berkuda nasional, Jendry Palandeng.
Selepas turnamen, baik Pevi Permana dan Jendry yang berhasil mendapatkan medali mengatakan bahwa turnamen ini adalah turnamen amatir dengan tingkat kompetisi profesional pertama mereka yang pertama. Kendati telah sering berkompetisi dalam cabor yang mereka geluti, namun bertanding dalam turnamen golf serta bertemu dengan para pegolf lainnya membuat tingkat adrenalin mereka berbeda.
“Baik di berkuda dan golf itu memiliki persamaan yaitu sama-sama mengontrol diri kita sendiri. Misalnya, ketika berkuda mood kita sedang tidak enak berpengaruh ke kuda juga tidak enak. Sama di golf, ketika sedang emosi dan mukul bola rasanya juga tidak enak. Soal turnamen, seri Gading Raya adalah turnamen kedua saya. Awalnya saya ingin coba-coba saja. Lalu, ingin tahu soal rules biar kita dapat edukasinya,” ungkap Jendry Palandeng kepada GolfMagz seusai turnamen.

“Alhamdullilah, saya dapat medali Winner 1 – Men D Division. Ini adalah medali pertama saya di AGI. Turnamen kali ini merupakan turnamen pembuktian saya untuk PGI Cimahi. Karena nanti saya akan ikut babak kualifkasi untuk PorProv Jabar. Dari main skateboard pindah ke golf, ternyata beda. Kalau di skateboard butuh pemacu adrenalin, sementara kalau di golf, perlu diredam. Di skateboard kami bertanding enam puluh detik, kalau di golf seperti di AGI ini butuh konsistensi selama enam jam,” kata Pevi Permana.
Sementara, melihat antusiasme yang luar biasa dari para pegolf amatir, Ketua Umum Amateur Golfers Indonesia, Djonnie Rahmat menggagas akan diadakannya seminar golf yang berfokus pada rules. Djonnie Rahmat menilai bahwa hal ini perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan serta mengurangi masalah ketika berkompetisi di lapangan.