Dunia golf Indonesia tak bisa menghilangkan kenangan membahagiakan ketika salah satu pegolf Tanah Air, Kasiadi memenangi gelaran Indonesia Open pada 1989.
Kasiadi adalah legenda. Ia adalah bukti kerja keras dan eksistensi di lapangan golf selama 38 tahun. Memulai karir sebagai seorang caddy di lapangan golf Ahmad Yani, Surabaya pada 1977 dan beralih menjadi pemain profesional pada 1984.
Saat ini, Indonesia open telah memasuki gelaran ke 39. Namun, belum satupun pegolf lokal yang berhasil menyamai pencapaian tersebut. Ini membuat nama Kasiadi tetap menjadi satu-satunya pegolf Indonesia yang menjadi juara di turnamen bertarah internasional itu.
Turnamen Bank BRI Indonesia Open hari pertama telah dimulai. Kasiadi secara khusus hadir pada turnamen ini. Ia datang untuk memberikan dukungan kepada anaknya yang juga seorang pegolf profesional, Benita Yuniarto Kasiadi.
Tampil dengan penuh percaya sejak tee off di putaran pertama, Benita ingin mengulang kesuksesan sang ayah. Benita mengaku bahwa sejak masuk ke ranah golf profesional, ia sudah bertekad untuk mengulang kesuksesan sang ayah. Bahkan, ketika ia masih kecil dan mengetahui bahwa ia memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai pegolf handal, sejak itu ia ingin mengikuti jejak sang ayah. Hal ini kemudian ia buktikan dengan menjadi pegolf profesional sejak 2010 lalu.
Ditemui seusai turnamen Bank BRI Indonesia Open 2019, Benita mengakui bahwa peran sang ayah dalam karir golf-nya sangatlah banyak. Pun kaitan soal teknis dan non teknis. Sementara untuk turnamen selevel Indonesia Open seperti ini, sang ayah, Kasiadi, selalu memberikan masukan tentang cara berpikir, strategi dan putting yang baik.