Pegolf amatir putri Indonesia, Bianca Naomi Laksono, menatap tantangan besar dalam kariernya dengan penuh antusias menjelang debut di ajang Women’s Amateur Asia-Pacific (WAAP) Championship 2026. Turnamen prestisius tersebut akan digelar di Royal Wellington Golf Club, Selandia Baru, pada 12–15 Februari 2026, dan mempertemukan talenta-talenta muda terbaik dari kawasan Asia-Pasifik. Bianca dipastikan menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam edisi kedelapan kejuaraan ini, sekaligus membawa harapan besar bagi golf putri Tanah Air.

Bagi Bianca, tampil di WAAP bukan sekadar pengalaman pertama, melainkan kesempatan berharga untuk menguji kemampuan di level tertinggi golf amatir regional. Pegolf yang telah mengoleksi empat kemenangan di turnamen berperingkat World Amateur Golf Ranking® (WAGR®) itu mengaku sangat menantikan debutnya. “Ini akan menjadi pertama kalinya saya bermain di WAAP dan saya sangat bersemangat. Ini adalah kesempatan besar untuk berkompetisi di level tinggi dan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga,” ujar Bianca. Ia juga menilai WAAP memiliki peran penting dalam perkembangan golf putri Indonesia. “Menurut saya, WAAP memberikan dampak yang sangat kuat bagi golf wanita di Indonesia. Persaingannya sangat ketat dengan banyak pemain papan atas, dan itu memotivasi pegolf Indonesia untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan standar permainan,” tambahnya.
WAAP 2026 akan diikuti lebih dari 80 pegolf dari 28 negara, termasuk 13 pemain peringkat 50 besar dunia dan 26 pemain dari 100 besar WAGR®. Nama-nama unggulan seperti Soomin Oh dari Korea Selatan, Rianne Malixi dari Filipina, serta juara bertahan asal Malaysia, Jeneath Wong, siap meramaikan persaingan. Turnamen ini juga dikenal sebagai panggung lahirnya bintang besar, salah satunya Jeeno Thitikul dari Thailand, juara perdana WAAP 2018 yang kini menjadi ikon golf profesional dunia. Sosok Jeeno menjadi inspirasi tersendiri bagi Bianca. “Saya mengikuti perjalanan Jeeno sejak dia masih amatir, terutama saat Asian Games 2018 di Indonesia. Dia menginspirasi saya untuk lebih mendalami golf dan terus berusaha menjadi pegolf yang lebih baik,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bianca menyadari besarnya arti WAAP bagi masa depan golf Indonesia. Ia tak menutupi mimpinya untuk mencatat sejarah. “Akan sangat luar biasa dan bersejarah jika suatu hari ada pegolf Indonesia yang bisa memenangkan turnamen ini. Itu akan menjadi pencapaian besar bagi golf Indonesia,” kata Bianca. Meski demikian, ia tetap berpijak realistis dengan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. “Saat ini saya masih kuliah, jadi fokus utama saya adalah menyelesaikan pendidikan. Setelah itu, saya ingin melihat peluang apa saja yang bisa saya ambil untuk masa depan karier golf saya.”

Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di WAAP, hasil terbaik dicatat Ida Ayu Indira Melati Putri dengan finis di posisi T11 pada edisi 2021. Tantangan bagi Bianca pun terbuka lebar, terlebih WAAP menawarkan hadiah yang benar-benar mengubah arah karier: tiket otomatis ke tiga major wanita pada 2026—AIG Women’s Open, Amundi Evian Championship, dan Chevron Championship—serta undangan ke berbagai kejuaraan elite lainnya.
Dengan kualitas peserta yang merata dan atmosfer kompetisi kelas dunia, WAAP 2026 di Royal Wellington menjadi panggung pembuktian sekaligus peluang emas. Bagi Bianca Naomi Laksono, debut ini bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi tentang langkah besar menuju mimpi yang lebih tinggi—membawa nama Indonesia semakin diperhitungkan di kancah golf amatir internasional.
