Jakarta International Championship 2025: Jonathan Wijono & Kevin Akbar Jaga Asa untuk Tuan Rumah

4 min read
Social Share

Jakarta kembali menjadi sorotan dunia golf dengan hadirnya Jakarta International Championship 2025 di Damai Indah Golf – Pantai Indah Kapuk (PIK) yangdigelar pada 2-5 Oktober 2025. Turnamen bergengsi dengan hadiah total US$2 juta ini menjadi bagian dari International Series Asian Tour sekaligus menghadirkan deretan pemain kelas dunia, mulai dari eks-PGA Tour hingga pegolf LIV Golf.

Di tengah persaingan ketat, apalagi dengan batas cutoff yang diprediksi berada di skor dua di bawah par,  pegolf profesional Indonesia, Jonathan Wijono dan Kevin Akbar, tampil gemilang pada dua putaran awal. Keduanya sama-sama mencetak skor 68-68, total 4-under 136, menjaga asa Indonesia untuk bersaing di level tertinggi.

Jonathan Wijono: Kepercayaan Diri Kembali Berkat Putting

Bagi Jonathan Wijono, kunci penampilan apiknya pekan ini datang dari aspek putting. Usai kembali dari turnamen di Taiwan, ia mengaku sempat kebingungan dengan performa putting-nya. Namun sehari sebelum turnamen dimulai, pelatihnya, Chris Connel menemukan detail kecil yang membuat perbedaan besar.

“Saya pikir putting yang lebih mendorong rasa percaya diri. Setelah pulang dari Taiwan kemarin dan ke sini, saya sedikit kebingungan dengan putting saya. Persis sehari sebelum turnamen, Chris ikut memperhatikan putting saya dan kami mendapati kalau bahu kanan saya agak over the ball. Jadi, kami mengubah grip menjadi cross-hand (silang tangan) dan mendadak semuanya berjalan dengan baik,” ujar Jonathan.

Dengan perubahan tersebut, rasa percaya dirinya kembali. Putting yang lebih stabil membuat Jonathan berani tampil agresif tanpa rasa khawatir.

“Gara-gara putting bisa kembali bagus, saya jadi lebih berani untuk melakukan pukulan dan agresif. Saya kira di situlah perbedaannya.” tambah Jowi

Soal persaingan, Jonathan mengakui kualitas pemain di Jakarta International Championship sangat tinggi.

“Kalau melihat daftar nama pesertanya, lumayan pemain top semua. Ada yang eks-PGA Tour, ada yang main di LIV Golf, jadi menurut saya memang sangat sulit. Tapi kembali lagi, kalau secara mental kita siap, saya pikir harusnya bisa bersaing.”

Dengan format par 70 tahun ini, Jonathan juga menekankan pentingnya strategi yang lebih disiplin.

“Sekarang par 70, sepanjang hari ini saya harus benar-benar main sabar, fokusnya tidak boleh hilang sama sekali. Kalau dulu mungkin masih ada kesempatan mengejar birdie di hole tertentu. Makanya, dengan menjadi par 70, lapangan ini lumayan susah.”

Kevin C Akbar – Kredit Foto Faizal Rachman – JAKIC

Kevin Akbar: Sabar, Adaptasi, dan Birdie Penentu

Sementara itu, Kevin Akbar menekankan pentingnya kesabaran di lapangan. Meski banyak peluang birdie di sembilan hole pertama, ia merasa belum maksimal dalam memanfaatkannya karena kecepatan green berbeda dari latihan.

“Kalau deg-degan sih enggak, tapi saya terus mengingatkan diri sendiri agar sabar. Banyak peluang (birdie) di sembilan hole pertama, tapi tidak ada yang masuk; pukulannya selalu kurang. Saya merasa green latihan lebih licin daripada di lapangan, dan memang kertas informasi kecepatan green menunjukkan kalau di lapangan agak lebih lambat,” jelas Kevin.

Bersama caddy-nya, Agi, Kevin memutuskan melakukan penyesuaian sederhana: menganggap lubang berada satu kaki lebih jauh dari posisi sebenarnya. Cara ini membuatnya menemukan ritme putting kembali.

“Ketika mau putting saya menganggap hole itu berada satu feet di belakang lubang supaya tidak perlu mengubah feeling putting. Akhirnya bisa lebih dapat.” kata Kevin. 

Momen terbaik Kevin terjadi di hole 17, saat ia sukses menutup dengan birdie penting setelah sebelumnya mencatat bogey di hole 13.

“Di hole 17, setelah 16 hole rasanya bermain 3-under agak sedikit riskan, jadi sepertinya saya butuh satu birdie lagi. Tee off bagus, pukulan kedua juga bagus, bolanya sampai ke rough sebelah kiri tapi sudah dekat green, dan dari situ saya melakukan one-chip-one-putt.”

Meski masih mencari feel di atas green, Kevin merasa stroke putting-nya solid.

“Rasanya putting stroke saya tidak ada masalah … cuma memang dari kelicinan green yang sedikit pelan, dan masih harus lebih membiasakan lagi untuk memainkan slope dan membaca break-nya. Semoga dalam dua hari berikutnya saya bisa bermain lebih bagus lagi.”

Harapan Indonesia di Turnamen Kelas Dunia

Dengan penampilan konsisten Jonathan Wijono dan Kevin Akbar di dua ronde awal, peluang pegolf Indonesia untuk menembus persaingan internasional semakin terbuka. Keduanya membuktikan bahwa disiplin strategi, mental yang kuat, serta detail teknis seperti putting bisa menjadi kunci menghadapi tantangan lapangan par 70 dan lawan kelas dunia.

Jakarta International Championship 2025 bukan sekadar turnamen, tapi juga panggung untuk menguji daya saing pegolf Indonesia di level Asia dan dunia. Dukungan publik tanah air akan menjadi energi tambahan bagi Jonathan dan Kevin dalam melanjutkan perjuangan di akhir pekan ini.

You May Also Like

More From Author