Kejuaraan Nasional Golf Junior telah menyelesaikan putaran final (23/4). Adapun kelas yang dipertandingkan dalam babak final Kejurnas Golf Junior tahun ini adalah kategori Kelas Boys: Kelompok usia A: 15 – 18 Tahun. B: 13 – 14 Tahun. Kelas Girls: Kelompok usia A: 15 – 18 Tahun , B: 13 – 14 Tahun.
Dinamika partai final yang digelar di bawah cuaca panas di lapangan perbukitan Gombel, Semarang, Jawa Tengah berhasil menguji ketahanan fisik, kematangan mental dan game plan dari masing-masing pemain. Di kelas Boys A terjadi persaingan yang cukup ketat. Kenneth Henson Sutianto (Pengprov DKI) yang memimpin putaran kedua terus berusaha melakukan banyak terobosan. Langkah Kenneth di babak final terus dibayangi oleh Pegolf Bali, Jaya Wardana Dornan yang juga tampil baik di sepanjang babak. Tak ketinggalan, pemimpin klasemen hari pertama, Rama Oksha Aridya (Pengprov Banten) yang juga terus berupaya menambah angka telah meramaikan jalannya pertandingan.

Tampil konsisten sejak tee off pertama, Kenneth yang masih terkendala fisik akibat kelelahan sepulangnya dari kompetisi di Jepang, namun di babak final ini Kenneth masih mampu meraih tiga birdie dan dua bogey untuk menambah raihan skornya dengan -1 satu di bawah par. Di babak final, Kenneth mengakui bahwa di partai puncak ini, ia mengalami kesulitan di beberapa hole.
“Hari ini mainnya enak banget. Kurang lebih sama seperti putaran kedua. Sebenarnya lapangan di sini baik-baik saja, tapi beberapa hole seperti hole 10 dan 16 itu sangat menantang. Di kedua hole itu sangat tricky, kalau salah meletakkan bola kesempatan untuk dapat birdie bisa berubah,” ungkap Kenneth.
Selain dihadapakan dengan kondisi di beberapa hole yang membutuhkan perlakuan khusus, Kenneth juga menerangkan bahwa angin di Semaran Royale Golf juga tak bisa dianggap sembarangan.

Bermain dalam kondisi fisik yang belum sepenuhnya prima, Kenneth yang kala bertanding di Jepang dihadapkan pada kondisi cuaca dingin, sebaliknya, pada Kejurnas Golf Junior ini ia harus bermain pada kondisi panas. Oleh sebabnya, pada event ini Kenneth justru tidak menargetkan menjadi juara. Kenneth bahkan menilai bahwa pesaing terdekatnya yakni Jayawardana Dornan bisa saja memenangi turnamen ini.
“Di babak final ini target saya sebenarnya hanya finis di tiga besar. Di atas kertas, saya sudah kalah secara fisik karena kemarin saya baru pulang dari Jepang dan kondisi fisik saya belum sepenuhnya prima,”
Di hole terakhir, di mana drama sedang memuncak, Jayawardana yang mendapat dukungan dari banyak penonton justru berhasil menyarangkan birdie. Sementara, Kenneth yang terakhir memukul terlihat berulang kali membaca break untuk memastikan bahwa ia harus mendapatkan birdie. Akhirnya, setelah pembacaan break yang tepat, Kenneth memperoleh birdie dari pukulan terakhirnya tersebut.
“Kondisi fisik saya sudah lelah sekali. Jadi, bola saya harus masuk. Saya membayangkan jika terjadi playoff, kemungkinan besar saya akan kalah. Sementara, Jaya sedang dalam kondisi yang sangat prima. Apalagi, di Thailand kemarin ia juga main sangat bagus,” Kata Kenneth setelah penyerahaan hadiah.

Kenneth Henson Sutianto akhirnya menjadi juara baru Kejurnas Golf Junior 2025. Pegolf DKI ini meraih skor Event Par dengan skor 78-67-71 total 216. Di posisi kedua, pegolf Bali, Jayawardana yang tampil sangat apik di putaran final harus rela berada di posisi runner up setelah bukukan skor +1 satu di bawah par dengan nilai 73-72-72 total 217. Sementara, dua pegolf yakni William Justin Wijaya (Pengprov Jawa Timur) dan Rama Oksha Aridya (Pengprov Banten) dengan skor +5 lima di atas par berada di posisi ketiga.
Pegolf Putri Bali Geser Dominasi Atlet Banten dan Sukses Puncaki Babak Final
Caithlyn Darlene Ong harus rela tergeser dari posisi puncak setelah pegolf muda asal Pengprov Bali Abigail Rhea bermain stabil di babak final Kejurnas Golf Junior (23/4).

Bermain cukup tenang dan tak terlalu agresif ditunjukkan oleh Abigail Rhea yang selama penyelenggaraan Kejurnas ini selalu finis di posisi tiga besar. Pegolf yang masih duduk di kelas 3 SMP dan sering disapa Abi ini mengaku bahwa selama tiga hari ini Caithlyn Ong bermain sangat baik. Namun, berkat kemenangannya di event sebelumnya yang kebetulan juga diadakan di lapangan yang sama, membuat Abi telah lebih dahulu mengenal karakteristik Semarang Royale Golf.
“Di final ini saya tidak terlalu berpikir untuk menjadi best gross. Apalagi Caithlyn bermain sangat bagus. Di hari kedua stroke kami selisihnya lumayan banyak. Jadi, di hari terakhir ini saya enjoy saja. Dan ternyata hari ini adalah hari saya. Secara game management, saya akui bahwa saya sudah capek sekali. Apalagi seminggu sebelumnya saya juga bermain di lapangan ini. Jadi di final ini saya play safe, jaga energy sampai selesai 18 hole,” ungkap Abigail Rhea.
“Di dua hari pertama, short game Caithlyn sangat baik sekali. Nah, saya kalah di short game. Pukulan dia juga sangat jauh. Secara jarak pukulan Caithlyn dapat, tapi saya masih agak panjang. Tapi, kendala terbesar di hari ini sebenarnya adalah cuaca panasnya. Bahkan rumputnya juga sangat panas,” tambah Abigail Rhea.

Setelah melalui babak final yang penuh dinamika, Abigail Rhea berhasil mengungguli pemuncak dua hari Kejurnas Golf Junior Caithlyn Darlene Ong. Pegolf muda asal Bali Abigail Rhea berhasil koleksi skor +8 delapan di atas par dengan nilai 75-76-73 total 224. Terpaut satu angka, Caithlyn Darlene Ong (Pengprov Banten) berada di posisi runnerup dengan skor +9 sembilan di atas par dengan nilai 74-71- 80 total 225. Sementara, pegolf tuan rumah, Isabella Sudarmanto berada di posisi ketiga dengan skor +18 delapan belas di atas par dengan nilai 80-77-77 total 234.

“Seluruh peserta hari ini menyelesaikan seluruh putaran dengan sangat baik. Kejurnas Golf Junior telah terselenggara dengan baik. Kabar baik untuk pemenang event ini yakni Kenneth dan Abigail akan mewakili Indonesia dalam ajang Singapore Junior Open Championship, Juni mendatang,” ungkap Andri Armansjah selaku Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas Golf Junior 2025.