Kriteria Baru WAGR 2026: Mengukur Ulang Kekuatan Turnamen Amatir Dunia

3 min read
Social Share

Mulai Januari 2026, World Amateur Golf Ranking (WAGR) resmi memperbarui cara menghitung Strength of Event—faktor utama yang menentukan besarnya poin ranking dalam sebuah turnamen amatir. Perubahan ini muncul untuk menanggapi kekhawatiran bahwa pemain yang tampil jauh di bawah standar, mundur, atau didiskualifikasi justru ikut memengaruhi nilai kekuatan turnamen dan memberikan keuntungan yang tidak proporsional bagi pemain lain.

Lima pegolf dari kawasan Asia-Pasifik yang menempati posisi 18 besar pada peringkat amatir dunia putri dan salah satunya adalah Suvichaya Vinijchaitham dari Thailand. Di foto, Suvichaya Vinijchaitham ketika berlaga di salah satu turnamen amatir internasional di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta. Foto: Yongki Hermawan.

Pernyataan yang dirilis oleh The R&A dan USGA, selaku otoritas yang mengawasi WAGR, menyebutkan:

“Kami juga akan menerapkan perubahan yang diperkenalkan pada Minggu ke-1 tahun 2025, di mana kami menyesuaikan alokasi poin pada turnamen dengan Power kurang dari 50 untuk seluruh turnamen dalam periode perhitungan 104 minggu. Informasi lebih lanjut mengenai pengumuman tersebut dapat ditemukan di sini.

“Peringkat yang ditentukan sebelum 2026 tidak akan diubah. Para pegolf yang bertanding di turnamen terdampak akan melihat peringkat mereka disesuaikan—beberapa secara signifikan—ketika hasilnya diproses ulang untuk peringkat pertama tahun 2026. Penyesuaian nilai poin ini tidak memengaruhi siapa pun yang telah masuk peringkat maupun batas minimum empat poin untuk tetap berada di peringkat.

“Kami juga akan memperbarui kriteria kami (www.wagr/com/criteria) terkait standar yang diharapkan bagi Penyelenggara Turnamen, termasuk sanksi yang dapat diterapkan apabila Komite WAGR menentukan bahwa standar tersebut tidak terpenuhi.”

Dengan sistem baru, hanya pemain yang memulai turnamen dan mencapai standar skor tertentu sesuai par lapangan yang akan dihitung dalam kontribusi Power. Mereka yang bermain buruk atau tidak menyelesaikan babak sudah tidak lagi mempengaruhi perhitungan. Langkah ini memastikan bahwa Power mencerminkan performa pemain yang benar-benar bersaing hingga tuntas.

Eila Galitsky (Thailand) saat ini menempati peringkat tertinggi World Amateur Golf Rangking dengan berada di peringkat 6 dunia. Di foto, Eila ketika berlaga di salah satu turnamen wanita internasional yang digelar di Pondok Indah Golf, Jakarta beberapa waktu lalu / Foto: Yongki Hermawan

Aturan baru ini akan diterapkan pada seluruh turnamen dalam periode hitung 104 minggu, dimulai dari ranking pekan pertama 2026. R&A dan USGA menegaskan bahwa ranking sebelum 2026 tidak akan diubah, namun beberapa pemain akan melihat penyesuaian posisi setelah hasil turnamen terdampak diproses ulang. WAGR juga memperbarui standar bagi penyelenggara turnamen dan potensi sanksi jika standar tersebut tidak terpenuhi.

Di tengah perubahan ini, kawasan Asia Pasifik semakin menegaskan dominasinya di level amatir. Lima pegolf wanita berada di 18 besar dunia—termasuk Eila Galitsky (Thailand), Oh Soo-min (Korea), Rianne Malixi (Filipina), Suvichaya Vinijchaitham (Thailand), dan Zhou Shiyuan (Tiongkok).

Pegolf putra asal Vietnam Nguyen-Anh-Minh / Foto: Dok. Asia Pacific Amateur Championship

Di sektor putra, Fifa Pongsapak Laopakadee dari Thailand menjadi pemain Asia Pasifik dengan ranking tertinggi di posisi 37 setelah memenangi Asia-Pacific Amateur Championship di Dubai. Tiga pemain regional lainnya—Paul Chang (Tiongkok), Nguyen Anh Minh (Vietnam), dan Josh Duangmanee (Thailand)—melengkapi daftar 50 besar dunia.

You May Also Like

More From Author