Untuk pertama kalinya Cilandak Marinir Driving Range menyelenggarakan kontes Golf Driving Endurance “The Last Man Standing”. Event tersebut
dalam rangka Hari Ulang Tahun Marinir sekaligus lounching logo baru.
Kontes tersebut berlangsung selama dua hari yakni pada Sabtu (08/12/2017) dan Minggu (09/12/2017). Sekitar kurang-lebih empat puluh orang pegolf bersaing untuk menjadi “Last Man Standing” yang memperebutkan hadiah sebesar Rp 50.000.000,- (Limapuluh juta rupiah). Sesuai dengan namanya Golf Driving Endurane, hanya seorang pegolf yang memiliki ketahanan yang sangat primalah yang bisa menjuarai kontes tersebut Karena, mereka harus tampil selama 30 jam dengan masa istirahat selama 5 menit setelah mereka memukul bola sebanyak 100 bola dengan durasi selama 60 menit.
Ternyata, tidak semua peserta berhasil. Dan, menurut beberapa orang peserta yang gagal untuk memukul bola golf sebanyak 3000 bola selama 30 jam, handicap yang mereka hadapi adalah ketahanan fisik. Sehingga menjadi sangat wajar apabila mereka hanya mampu memukul bola golf sebanyak antara 1000 – 1500 bola. Bahkan ada juga peserta yang mengundurkan. Sepanjang kontes berlangsung suasana yang sangat kompetitif mulai terasa ketika yang bersaing untuk memperebutkan hadiah sebesar Rp 50 Juta tinggal menyisakan 6 orang kontestan. Dan, dari keenam kontestan yang bersaing memperebutkan hadiah tersebut, dua orang di antaranya adalah pegolf yang sering tampil dalam event amatir – junior yang digelar di negeri ini. Kedua pegolf tersebut masing-masing Seandy dan Rafi. Saat keenam kontestan tersebut memasuki durasi ke 28 jam, dua di antara mereka tidak berhasil menyelesaikan kontes yang mereka ikuti. Sisa empat kontestan yang masih memiliki kesempatan untuk mendapat hadiah sebesar Rp 50 Juta, tampil all out setelah mereka mendapat pengarahan dari Robin Bernardus sebagai juri dalam kontes Golf Driving Endurance “The Last Man Standing”.
“Kalau kita mengacu kepada peraturan, pemenangnya harus diundi, karena empat kontestan tersebut telah sama-sama
mengumpulkan dua ribu sembilan ratus bola”
Dengan disaksikan oleh management, kami tawarkan kepada mereka berempat. Kontes dilanjutkan atau diundi saja untuk menentukan siapa juaranya
Ternyata mereka lebih memilih kontes dilanjutkan,” papar Robin kepada Golfmagz. Pilihan keempat kontestan tersebut saat mereka melakoni durasi jam ke 30 akhirnya
“memakan” korban. Dua orang di antara mereka tidak mampu “menembus” jarak pukulan sejauh 50 meter dari tee box sehingga mereka gagal pada detik-detik yang sangat menentukan sekaligus menegangkan. Akhirnya kontes Golf Driving Endurance “Last Man Standing” tinggal menyisakan dua orang kontestan. Mereka adalah Seandy dan Rafi.
Puluhan penonton yang hadir di Cilandak Marinir DrivingRange tersita perhatian mereka menyaksikan penampilan Rafi yang tanpa cacat dan nyaris sempurna saat memukul bola: akurat dan selalu berhasil menempatkan bola golf yang dia pukul dalam jarak 50 meter (bahkan lebih) dari tee box. Hal yang sama juga dilakukan oleh Seandy. Bedanya, bila Rafi 10 — 15 menit lebih cepat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya dalam kontes tersebut, Seandy justru lebih lambat. Bahkan, Seandy, pegolf asal Sawangan itu, masih menyisakan beberapa buah bola
saat durasi jam ke 30 berakhir. Dengan demikian kontes Golf Driving Endurance “The Last Man Standing” yang baru untuk pertama kali diselenggarakan di Cilandak Marinir Drivingrange setelah tempat bagi komunitas golf berlatih direnovasi dimenangkan oleh Rafi, pegolf junior
yang sangat aktif mengikuti turnamen golf yang diselenggarakan oleh Indonesia Junior Golf Community. Sebagai juara Rafi berhak atas hadiah sebesar Rp 50 Juta, sementara Seandy sebagai runner up mendapat hadiah sebesar Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).
“Sayang ya .. kegiatan yang sangat menarik ini tidak mengajak serta MURI Bayangkan 30 jam. Ini jelas rekor,” kata mas Pudio Utoyo, mantan atlet Softball ternama, yang saat ini lebih dikenal sebagai golfer ketika diminta
komentarnya oleh Golfmagz tentang acara ini.