Rayhan Abdul Latief Kokoh di Puncak Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025 Putaran Kedua

4 min read
Social Share

Shinichi Suzuki, pegolf Filipina mencetak hasil terbaik pada pertandingan hari kedua Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025, Rabu (11/6). Dia mencetak 65 pukulan atau 7 di bawah par. Namun, posisi Rayhan Abdul Latief di puncak klasemen sementara Divisi Putra tidak tergoyahkan.

Shinichi Suzuki

Atlet binaan Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) ini mencetak 67 pukulan atau 5 di bawah par pada pertandingan yang diselenggarakan di Damai Indah Golf, PIK Course, Jakarta. Dengan hasil itu, dia memimpin dengan total 131 pukulan atau 13 di bawah par. Shinici menempati peringkat kedua dengan 134 pukulan atau 10 di bawah par. Parin Sarasmut, pegolf asal Thailand menyusul di posisi berikutnya dengan 138 pukulan atau 6 di bawah par. Persaingan di babak final semakin memanas.

Rayhan Abdul Latief

“Udara hari ini panas sekali ya, tapi untung saya bisa membuat pukulan-pukulan yang bagus. Saya tetap berusaha fokus pada target awal, yaitu menjadi juara lagi di turnamen ini. Alhamdulillah bisa dapat satu eagle dan empat birdie. Di hole 8 saya mendapat pinalti, jadi bogey. Hanya itu sih masalah hari ini. Sekarang fokus untuk permainan besok saja,” kata Rayhan usai pertandingan. Dia mencetak eagle di hole 6 dan birdie di hole 2, 10, 15, dan 17.

Sebagai pemain tuan rumah dan juga juara bertahan, Rayhan merasa beruntung bisa mendapatkan banyak dukungan. Sang Ibu juga tak pernah berhenti memberikan dukungan dan selalu menyaksikan aksi putranya di turnamen ini. “Kalau yang memberikan dukungan begitu totalitas, masa saya yang didukung tidak semangat. Saya akan berusaha sebaik-baiknya,” ungkap Rayhan.

Maiya Okazaki

Perebutan gelar juara di Divisi Putri juga masih sulit diprediksi. Maiya Okazaki (Jepang) dan Guo Jun Xi (Singapura) bersaing di puncak klasemen sementara, Masing-masing mengumpulkan 141 pukulan atau 3 di bawah par. Keduanya akan berjuang habis-habisan untuk merebut kemenangan di turnamen bergengsi ini.

Belum lagi persaingan dengan para pegolf putri lainnya. Prim Prachnakom (Thailand) dan Amberly Zaira (Malaysia) menyusul di posisi berikutnya dengan selisih 2 pukulan saja. Masing-masing meraih 143 pukulan atau 1 di bawah par. Pegolf Indonesia yang juga binaan CGF Maureen Shavelle Yose ties dengan Runa Ikoma (Jepang) dan Bogyeol Kim (Korea Selatan) di peringkat T5. Ketiga pemain itu masing-masing meraih 145 pukulan atau 1 di atas par.

Maureen S. Yose

“Saya kira permainan iron saya hari ini cukup bagus, saya juga bisa melakukan banyak pukulan bagus yang mendekati hole. Putting saya juga cukup bagus. Saya bisa menyelamatkan beberapa par dan memasukkan sejumlah birdie,” kata Maureen.

Dalam menghadapi babak final, dia akan berusaha menjaga komitmen dalam melakukan tiap pukulan dan tidak berpikir terlalu jauh. “Terlepas apapun hasilnya, sejauh saya bisa melakukan yang terbaik saya sudah cukup puas,” lanjut Maureen, pegolf berusia 16 tahun.

Jennifer Queen Effendi

Pada Divisi Development putri, tiga pegolf Indonesia tetap bersaing ketat. Jennifer Quinn Effendi bertahan di puncak klasemen, setelah mencetak 77 pukulan di pertandingan hari kedua. Dia mengumpulkan 144 pukulan atau par. Alletta Kahfi bertukar tempat dengan Amira Permadi. Alletta menempati peringkat kedua dengan 159 pukulan atau 9 di atas par. Sementara Amira di peringkat ketiga dengan 156 pukulan atau 12 di atas par. Pada divisi ini juga diikuti pegolf dari Jepang, Thailand, Singapura, dan Hong Kong.

Nguyen Bao Phat dari Vietnam juga tetap memimpin Divisi Development putra dengan 145 pukulan atau 1 di atas par. Pegolf Indonesia, Reicher Santoso, berada di peringkat kedua dengan 149 pukulan atau 5 di atas pukulan. Isaac Timso dari Hong Kong menyusul dengan 153 pukulan atau 9 di atas par.

Selain memperebutkan gelar juara perorangan, Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025 juga mempertandingkan nomor beregu. Posisi sementara Tim Thailand memimpin dengan 423 pukulan, disusul Filipina 430, dan India 432.

Turnamen ini merupakan turnamen yang dinantikan oleh para pegolf junior di berbagai negara. Turnamen ini digagas oleh almarhum DR. (HC) Ir. Ciputra, pelopor golf modern Indonesia.  Beliau sangat mencintai golf tidak hanya sebagai olahraga, namun Ciputra juga memberikan kontribusi yang besar untuk perkembangan industri golf di Indonesia. Pada tahun 2013, Ciputra mendapatkan penghargaan Asia Pacific Golf of Fame dari Asia Pacific Golf Summit (APGS) karena dinilai memiliki dedikasi yang tinggi dalam membangun golf Indonesia dan kawasan Asia Pasific. Kecintaan Ciputra terus dipertahankan oleh para penerusnya melalui CGF.

You May Also Like

More From Author