Bagi mereka yang tak memahami olahraga ini bisa dipastikan akan menyebut golf sebagai olahraga yang membosankan, hanya memasukan bola ke dalam lubang apa susahnya. Dan anehnya ada yang tertarik untuk serius menekuni pekerjaan sebagai fotografer golf hingga belasan tahun.
Predikat sebagai olahraga kelas mapan nan ekslusif selalu melekat pada golf. Dibutuhkan lahan luas dan peralatan yang tak murah, membuat olahraga ini hanya dilirik oleh sejumlah kalangan. Namun, sejatinya golf sama seperti cabang olahraga lainnya ada kerja keras dan dedikasi di dalamnya. Pada dasarnya golf adalah olahraga biasa, siapa saja bisa masuk dan bermain atau sekadar rekreasi menikmati turnamen dengan deretan pegolf bintang. Pun para fotografer juga bisa masuk dan berkarya di lapangan golf. Jangan salah sangka peran serta sang pengambil gambar dalam setiap turnamen memberikan kontribusi yang luar biasa. Hasil kejelian mata dan olah kreativitasnya membuat golf sedap untuk dinikmati.
Berbeda dengan olahraga lain yang memilki ciri tersendiri, Golf sebenarnya hanya masalah swing, secara umum swing tiap pemain selalu sama, tidak ada yang secara signifikan memiliki bentuk lain. Bagi masyarakat umum motret golf juga akan terlihat sangat mudah. Lalu, apa menariknya motret golf? Arep Kulal fotografer Asian Tour yang telah 14 tahun menekuni dunia fotografi olahraga mengatakan bahwa golf akan sangat menarik jika fotografer bisa mengambil gambar secara kreatif dan hidup. Namun, sebelum dapat menghasilkan gambar tersebut fotografer harus mengetahui tentang golf, permainan golf itu sendiri dan etika dalam golf .
Hal senada juga diungkapkan oleh Erlangga Tribuana, fotografer olahraga yang karya foto golf-nya dapat dinikmati di banyak media golf besar nasional dan internasional. Erlangga mengungkapkan bahwa untuk dapat mengabadikan momen dalam olahraga golf ada banyak hal yang perlu dipahami, tidak bisa langsung terjun ke lapangan dan motret. Tiap lembaga golf yang menaungi turnamen-turnamen besar memiliki peraturan yang berbeda-beda dan mengikat bagi siapapun yang masuk ke dalam lapangan termasuk fotografer.
Momen berharga di setiap turnamen golf tidak selalu terfokus pada sang golfer. Bisa jadi kejadian menarik justru ada pada caddy, penonton, lansekap lapangan dan lain sebagainya. Dalam golf, untuk mendapatkan momen terbaik tanpa melanggar rule dan etika fotografer harus membekali diri dengan peralatan yang memadai. Menyinggung soal ini, Arep Kulal mengatakan bahwa sebagai olahraga yang memiliki peraturan ketat dan fotografer harus dapat mengabadikan momen yang fenomenal, para juru gambar harus dibekali dengan lensa tele seperti 300mm sampai 400mm. Dan ada kalanya pula fotografer dituntut untuk lebih kreatif jika hanya memiliki lensa jarak medium.
Berbicara soal fotografi golf selalu tak bisa dipisahkan dengan turnamen berseri dan lapangan yang berbeda beda. Pemain golf yang bagus biasanya akan mencari tahu tingkat tantangan lapangan baik melalui peta lapangan atau mencoba bermain di lapangan tersebut beberapa hari sebelumnya. Erlangga Tribuwana, fotografer sekaligus pemain golf ini juga memiliki ritual khusus yaitu sehari sebelumnya ia akan berjalan mengelilingi lapangan untuk mencari spot terbaik.
Berbeda dengan Erlangga, Arep Kulal yang pernah berhasil masuk dalam jajaran fotografer golf peliput The British Open ini mengatakan bahwa ia tidak akan masuk lapangan tanpa membawa daftar pemain bintang yang telah ia tandai dan jadwal kapan serta dimana sang golfer akan difoto. Arep menambahkan bahwa ia juga merencanakan bagaimana foto yang akan dihasilkannya. Terakhir, Arep Kulal mengatakan bahwa untuk menjaga objektivitas karyanya ia tidak secara khusus mengidolakan golfer tertentu dalam setiap turnamen.Tertarik untuk motret golf?
Foto oleh Arep Kulal