Rayhan Abdul Latief dan Elaine Widjaja memperkukuh posisi di puncak klasemen masing-masing, sekaligus memperbesar peluang menyandingkan gelar Best Gross Overall Putra dan Putri untuk pertama kalinya bagi Indonesia.
Rayhan Abdul Latief dan Elaine Widjaja memperbesar peluang Indonesia untuk menyandingkan dua prestasi paling bergengsi dalam gelaran Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2024.
Sejak kejuaraan ini resmi berstatus kejuaraan dunia pada tahun 2007, dan kelompok putri mulai memperebutkan Best Gross Overall pada tahun 2014, hanya Thailand yang pernah memadukan Best Gross Overall putra dan putri, yaitu sebanyak dua kali. Yang pertama terjadi pada tahun 2013, ketika Sarit Suwannarut dan Kanyalak Preedasuttijit mewujudkannya. Adapun Parin Sarasmut dan Suvichaya Vinijchaitham melakukannya pada tahun 2023.
Rayhan kian memperbesar peluangnya meraih kemenangan setelah bermain lebih baik daripada putaran pertama. Pegolf yang juga merupakan anggota keluarga Ciputra Golfpreneur Foundation ini langsung mencatatkan 2-under dalam lima hole pertamanya, dan mulai memainkan sembilan hole keduanya dengan catatan 3-under.
”Menurut saya yang membedakan hari ini ketimbang kemarin ialah saya lebih merasa atmosfer dan energi yang positif dan saya juga mendapat finis yang bagus di lima hole terakhir. Bisa dibilang saya merasa memiliki daya tahan tubuh yang bagus dan saya sangat berharap suasana seperti ini bisa saya dapatkan hingga final dan akhir turnamen ini,” tutur pegolf yang juga tengah berjuang untuk bisa masuk ke dalam Tim Internasional menghadapi Tim Amerika Serikat pada ajang Junior Presidents Cup ini. Rayhan juga mengaku mendapat inspirasi dari almarum sang ayah. ”Saya selalu merasa kalau beliau bersama saya di lapangan, dan saya berusaha mengingat saran-saran terbaik beliau di atas lapangan buat saya,” tandasnya.
Jika Rayhan unggul tujuh stroke, Elaine, yang telah bersama Ciputra Golfpreneur Foundation sejak 2022 ini bermain tujuh stroke lebih baik daripada Runa Ikoma asal Jepang.
Jika Rayhan mengawali permainannya dengan meyakinkan, Elaine justru mengaku merasa gugup ketika memulai putaran keduanya. Alhasil, ia malah mendapat bogey di hole 13, yang merupakan hole keempat baginya tadi. Namun, ia langsung bangkit untuk meraih birdie pertamanya dari hole 14.
”Di beberapa hole pertama tadi saya merasa tidak percaya diri, rasanya gugup,” tutur pegolf asal Semarang, Jawa Tengah ini, ”namun berhasil menemukan cara untuk mengembalikan percaya diri tersebut. Alhasil, pukulan-pukulan approach saya menjadi lebih baik dan lebih banyak putting yang masuk.”
Meski mengaku kalau performa putting-nya sedikit menurun, toh ia berhasil mencatatkan lebih banyak birdie pada putaran kedua tadi. Usai birdie di hole 14, ia menambah dua birdie lagi dari hole 17 dan 18, lalu menciptakan tiga birdie berturut-turut dari hole 3, 4, dan 5. Ia kemudian menyamai skor total Rayhan dengan 10-under berkat birdie ketujuhnya dari hole 7, namun harus puas mengakhiri putaran kedua dengan skor 67 akibat bogey di hole 9. Jika berhasil meraih kemenangan,
Elaine dan Rayhan akan menciptakan sejarah baru dengan menyandingkan dua gelar paling bergengsi. ”Memang sulit sih untuk tidak memikirkan kemenangan kalau berada di posisi ini (puncak klasemen), tapi saya akan berusaha untuk menata fokus semaksimal mungkin,” tegas Elaine.
Klasemen Sementara Boys’ Overall (Divisi A dan B) 134 – Rayhan Abdul Latief (INA) 68-66 141 – Aaron Wee Zheng Kai (SIN) 73-68 142 – Satoshi Nakano (JPN) 73-69, Troy Storm (SIN) 72-70, Kenneth Henson Sutianto (INA) 71-71, Ranveer Mitroo (IND) 70-72 145 – Ren Miake (JPN) 71-75
Klasemen Sementara Girls’ Overall (Divisi A dan B) 135 – Elaine Widjaja (INA) 68-67 142 – Runa Ikoma (JPN) 70-72 145 – Savannah de Bock (BEL) 72-73 146 – Valencia Chang (SIN) 74-72, Palinee Vimoonchart (THA) 72-74