Sejak awal digelar, Pondok Indah International Junior Golf Championship telah melahirkan banyak pemain golf yang kini menjadi bintang. Di kancah nasional, kompetisi ini telah menjadi portfolio yang mengantarkan pemain seperti Jonathan Wijono dan Fadhli Soetarso ke level yang lebih tinggi . Sementara di kancah internasional ada beberapa bintang yang sekarang merumput di Asian Tour seperti Danthai Bhonma yang juga pernah merasakan kompetisi ini. Selain itu, ada juga Princess Mary Superall hingga Attaya Thitikul yang kini berkiprah di LPGA.
Tahun ini, sebanyak 109 pegolf junior putra dan putri dari 10 negara akan bertanding di turnamen yang akan diselenggarakan kesebelas kalinya. Selain Indonesia ada Australia, China, India, Korea Selatan, Malaysia, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.
Tahun ini merupakan ke-11 kalinya PIIJGC digelar. Ada tiga kelas yang akan dipertandingkan, yaitu A, B, dan C. Peserta bisa ikut adalah yang berusia 11 tahun sampai dengan 19 tahun kurang 1 hari.
“Kami panitia sudah mempersiapkan semuanya, baik itu lapangan dan seluruh kelengkapannya. Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kami akan menerapkan sistem shot gun. Biasanya kita menggunakan tee time, tapi tahun ini berbeda karena curah hujan sedang tinggi, jadi perlu diantisipasi,” jelas Michael Tjoajadi, Ketua Panitia Penyelenggara Pondok Indah Junior Golf Championship 2024 dalam konferensi pers, Senin (16/12).
Tahun lalu, pegolf Indonesia Rayhan Abdul Latief dan Elaine Widjaja berhasil mengkawinkan gelar. Sayangnya, tahun ini keduanya absen bermain di kompetisi ini. Namun kendati demikian, pegolf-pegolf tuan rumah yang berkomitmen untuk mengikuti turnamen inj tetap akan berjuang untuk menjadi yang terbaik.
PIIJGC merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Pondok Indah Golf Club dalam mendukung perkembangan golf. Tidak hanya untuk para junior lokal, tapi untuk para junior dari berbagai negara. “Kami sangat gembira melihat banyak pegolf junior yang pernah ikut turnamen ini berhasil berprestasi di level profesional. Kami berharap suatu hari nanti ada pegolf Indonesia yang bisa ikut menjejaki kesuksesan itu. Berpartisipasi dan berkompetisi di turnamen level internasional merupakan rangkaian proses untuk mematangkan kemampuan para junior, baik secara teknis maupun mental, oleh karena itu kami terus berkomitmen menyelenggarakan turnamen bertaraf internasional,” kata Hafzan Taher selaku Ketua Pondok Indah Golf Club.
Ada yang berbeda dari turnamen ini. Tahun ini, format permainannya adalah shotgun untuk hari pertama dan kedua. Sedang untuk di hari ketiga akan menggunakan format tee time. Hal ini ditempuh untuk mengantisipasi tingginya curah hujan yang bisa sewaktu-waktu terjadi di kawasan Pondok Indah Golf. Oleh sebab itu, pada turnamen kesebelas ini Pondok Indah Golf akan memperbanyak Fore Caddy, Wasit dan petugas penghitung skor.
Terkiat dengan hal di atas serta persiapan lapangan, Erry Arsyad selaku Direktur Pondok Indah Golf Course memastikan bahwa lapangan sudah siap menyambut dan memberikan tantangan terbaik untuk para junior. “Sudah sejak jauh hari kami mempersiapkan lapangan. Kami harap para peserta turnamen ini bisa menunjukan performa terbaik mereka dan menaklukan berbagai tantangan yang sudah disiapkan di lapangan,” kata Erry. Siapa saja bisa datang dan menyaksikan pertandingan secara langsung tanpa dipungut biaya.