China memiliki pipeline pegolf wanita berbakat yang kuat, terutama melalui sistem China LPGA dan dukungan pemerintah terhadap sport science & exposure internasional. Dalam jangka pendek, Yin Ruoning tetap menjadi figur sentral. Namun dalam 2–4 tahun ke depan, nama-nama seperti Zhang Yahui dan Li Yueru diperkirakan akan muncul ke permukaan di panggung global.
Dalam lanskap olahraga kompetitif modern, pengembangan atlet tidak lagi dapat bergantung pada bakat semata. China menjadi contoh negara yang menerapkan pendekatan ilmiah dan sistemik dalam membina atlet golf junior. Dengan dukungan sport science, teknologi performa, dan jalur kompetitif yang terstruktur seperti China LPGA (CLPGA), program pembinaan golf junior China kini menjadi salah satu yang paling progresif secara global.

Perkembangan golf wanita amatir di China melalui China LPGA (CLPGA) pada tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan yang berdampak langsung pada lanskap golf profesional global. Salah satu sorotan utama adalah prestasi luar biasa dari pegolf amatir berusia 14 tahun, Zhou Shiyuan, yang mencatatkan dua kemenangan berturut-turut di CLPGA Tour — yakni di Zhangjiagang Shuangshan Challenge dan Kove China Sports Lottery Chongqing Women’s Open. Ia menjadi pegolf amatir pertama sejak Yin Xiaowen pada 2021 yang mencetak pencapaian serupa. Selain itu, nama-nama seperti Xu Ying juga mencuat lewat hasil mengesankan di turnamen besar seperti Orient Women’s China Open. Pencapaian ini adalah buah dari sistem pelatihan dan pengembangan berkelanjutan yang diterapkan secara konsisten di berbagai akademi golf elite di China.

Akademi-akademi tersebut, yang tersebar di kota-kota besar seperti Shenzhen, Beijing, dan Hainan, menawarkan program pelatihan komprehensif mulai dari teknik dasar hingga strategi permainan tingkat tinggi. Mereka juga menanamkan disiplin, ketahanan mental, serta memperkuat kesiapan kompetitif sejak usia muda. Sistem ini terbukti efektif dalam membentuk talenta seperti Zhou Shiyuan yang kini memimpin World Amateur Golf Ranking (WAGR) di antara pegolf negeri tirai bambu. Tidak mengherankan jika jumlah pegolf amatir China yang melangkah ke LPGA dan LET terus meningkat, menjadikan CLPGA sebagai salah satu jalur pembibitan paling kompetitif di Asia.

Melihat tren ini, CLPGA diperkirakan akan terus berkembang menjadi salah satu tur regional terkuat dan paling prestisius di dunia. Dengan dukungan sistem pembinaan yang mapan, kualitas turnamen yang terus meningkat, dan pipeline talenta yang semakin luas, China tak hanya mencetak juara nasional, tetapi juga calon-calon bintang global. Dominasi pegolf amatir dalam turnamen profesional menggambarkan masa depan cerah golf wanita di China yang siap bersaing dan bahkan memimpin dalam peta persaingan golf dunia.