Tiga pegolf profesional Indonesia, Kevin C. Akbar, Naraajie Ramadhanputra, dan Gabriel Hansel Hari, kembali membawa semangat Merah Putih di ajang Egypt Golf Series – Red Sea Open 2025 yang berlangsung di Sokhna Golf Club (SGC) pada 4-7 November 2025, Ain Sokhna, Mesir. Keikutsertaan mereka menjadi langkah penting dalam memperluas kiprah golf profesional Indonesia di panggung internasional.

Lapangan Berkelas Dunia di Pesisir Laut Merah
Sokhna Golf Club terletak hanya satu jam dari Kairo dan dikenal sebagai salah satu destinasi golf terbaik di Mesir. Lapangan ini memiliki 27 hole champion course hasil rancangan arsitek ternama John Sanford dan Tim Lobb, dengan fairway bergelombang lembut, green cepat yang presisi, serta danau dan bunker yang ditempatkan strategis.
Dibangun sepenuhnya sesuai standar internasional, SGC juga hanya berjarak satu menit berjalan kaki dari garis pantai Laut Merah, menjadikannya perpaduan sempurna antara kompetisi dan kenyamanan resort.
Sebagai bagian dari rangkaian Egypt Golf Series, turnamen Red Sea Open menjadi inisiatif penting Federasi Golf Mesir untuk memperkuat citra negara itu di dunia golf internasional sekaligus mendorong pariwisata olahraga di kawasan Laut Merah.
Red Sea Open: Inisiatif Global Penggerak Pariwisata
Menurut laporan Daily News Egypt (3 November 2025), peluncuran Red Sea Open merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan profil internasional Mesir sebagai destinasi golf unggulan. Turnamen ini diikuti oleh lebih dari 100 pegolf dari 35 negara, menjadikannya salah satu event golf profesional terbesar di kawasan Afrika Utara.
Lebih lanjut, Federasi Golf Mesir menyebutkan bahwa rangkaian turnamen Egypt Golf Series sepanjang Oktober dan November telah melibatkan lebih dari 300 pegolf dari 70 negara, menciptakan lebih dari 2.000 malam wisatawan dan mencapai lebih dari 5 juta tayangan di media sosial. Angka tersebut menegaskan kuatnya dampak ekonomi dan promosi global yang dihasilkan oleh turnamen ini.
Bagi tiga pegolf Indonesia yakni Kevin, Naraajie, dan Hansel, keikutsertaan mereka bukan hanya tentang bersaing di arena internasional, tetapi juga menjadi bagian dari agenda sport tourism global yang membawa dampak positif bagi citra golf Asia, termasuk Indonesia.
Kevin C. Akbar: Momentum dari Finis Top-10 di Egyptian Open
Pegolf Profesional Indonesia, Kevin C. Akbar datang ke Red Sea Open dengan modal performa impresif di Egyptian Open 2025, yang digelar di Madinaty Golf Club, Kairo. Dalam turnamen tersebut, Kevin mencatat skor total −10 (270) dengan rincian 64-67-69-70, dan menutup turnamen di posisi T8, hasil terbaiknya di level Asian Development Tour (ADT) sejauh ini.
Pencapaian tersebut menambah daftar prestasi Kevin setelah sebelumnya juga tampil konsisten di Mandiri Indonesia Open 2025, di mana ia finis T7 sebagai pegolf Indonesia terbaik. Penampilan di Mesir menjadi bukti kematangan dan konsistensi Kevin dalam menjaga performa di lintas benua, sekaligus momentum penting di Red Sea Open.

Naraajie Ramadhanputra: Agresif dan Konsisten
Bagi Naraajie Ramadhanputra melanjutkan tren positifnya di level internasional setelah serangkaian hasil solid di berbagai ajang Asian Development Tour. Di awal tahun, ia mencetak skor spektakuler 63 (-8) di PKNS Selangor Masters 2025, serta menembus tiga besar di The Indonesia Pro-Am berkat permainan agresif dan minim kesalahan.
Gaya bermainnya yang ofensif menjadikan Naraajie sebagai salah satu pegolf yang berpotensi memanfaatkan karakter lapangan Sokhna Golf Club. Dengan pengalaman yang semakin matang dan adaptasi yang baik di luar Asia Tenggara, ia dipandang sebagai salah satu wakil Indonesia yang siap bersaing di papan atas Red Sea Open.

Gabriel Hansel Hari: Pengalaman Berharga di Level Global
Gabriel Hansel Hari, pegolf muda yang baru naik ke level profesional, juga menjadi bagian dari skuad Indonesia di Red Sea Open 2025. Setelah menjuarai Medco-Pondok Indah Amateur Championship 2023 dan tampil kompetitif di Mandiri Indonesia Open 2025, Hansel kini melanjutkan perjalanan kariernya di kancah internasional.
Meski masih dalam tahap awal karier profesional, Hansel telah menunjukkan ketenangan dan kemampuan teknis yang baik di berbagai turnamen. Keikutsertaannya di Mesir menjadi langkah penting untuk menambah pengalaman, memahami karakter lapangan Eropa-Afrika, dan memperkuat mental bertanding di arena global.
