Menakar Kekuatan Raksasa Golf Baru di Asia Tenggara

3 min read
Social Share

Vietnam kini menjelma menjadi salah satu kekuatan baru dalam dunia golf amatir di Asia Tenggara. Transformasi ini tidak terjadi dalam semalam, tetapi merupakan hasil investasi jangka panjang, pembinaan atlet muda yang terstruktur, dan keberhasilan mereka menembus panggung internasional. Jelang SEA Games 33 Thailand 2025, Vietnam bukan lagi sekadar peserta — mereka adalah kandidat serius untuk menggoyang dominasi negara-negara mapan seperti Thailand dan Malaysia.

Pegolf putra asal Vietnam Nguyen Anh Minh / Foto: Dok. Asia Pacific Amateur Championship

Momentum kebangkitan Vietnam mencapai puncaknya pada Asian Youth Games 2025 di Bahrain, ketika tim muda mereka mengukir sejarah dengan meraih dua medali perak. Prestasi ini menjadi simbol bahwa generasi baru golf Vietnam tengah memasuki fase matang. Penampilan sensasional Nguyen Tuan Anh, yang mencetak 66 (-6) dengan tujuh birdie di babak final, memperlihatkan kualitas teknis dan mental yang mampu bersaing dengan pemain elit dari Jepang, Korea, maupun Tiongkok. Bersama rekannya, Doan Uy, Vietnam membukukan total -14 di kategori beregu — sebuah pencapaian yang mengirim pesan tegas bahwa Vietnam bukan lagi tim penggembira.

Di sektor putri, kontribusi Le Chuc An dan Nguyen Vu Hoang Anh menambah kedalaman skuad meski tim hanya finis kelima. Namun yang lebih penting, generasi muda Vietnam kini menunjukkan konsistensi performa di turnamen besar, sesuatu yang sejak lama menjadi kelemahan negara-negara berkembang di cabang golf.

Kesuksesan ini merupakan refleksi dari perombakan sistem pembinaan yang dilakukan Vietnam Golf Association (VGA). Mereka memperkuat jalur seleksi melalui turnamen amatir bergengsi seperti Vietnam Amateur Open (VAO) dan Vietnam Ladies Amateur Open (VLAO), ditambah Kejuaraan Nasional yang menawarkan hadiah besar untuk meningkatkan kualitas kompetisi domestik. Metode seleksi kini lebih transparan dan berbasis performa aktual, termasuk evaluasi peringkat di World Amateur Golf Ranking (WAGR).

Semua langkah ini diarahkan pada satu tujuan: merebut medali emas di 33rd SEA Games, Thailand 2025. Namun untuk mencapai itu, Vietnam harus menaklukkan tantangan besar. Cabang golf akan dimainkan di Amata Spring Country Club, Chonburi, lapangan yang menawarkan kontur kompleks dan keuntungan natural bagi pegolf tuan rumah. Thailand memiliki tradisi kuat, sementara Malaysia, Filipina, dan Singapura juga meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir.

Meski demikian, Vietnam punya modal yang tidak dimiliki banyak negara: generasi emas pegolf muda yang sedang naik daun. Keberhasilan mereka meraih tiga medali di SEA Games 32 — termasuk emas individu putra melalui Le Khanh Hung — menjadi bukti bahwa Vietnam kini berada di jalur yang benar. Jika digabungkan dengan talenta seperti Nguyen Tuan Anh dan pemain berpengalaman lain, Vietnam memiliki skuad yang seimbang antara agresivitas masa muda dan pengalaman kompetisi.

Dengan fondasi yang semakin kokoh, dukungan sistem amatir yang lebih profesional, serta kepercayaan diri dari performa internasional, Vietnam berpotensi menciptakan kejutan besar di Thailand. Mereka bukan hanya penantang — mereka kini salah satu raksasa baru golf Asia Tenggara yang siap mengubah peta kekuatan regional.

SEA Games 33 akan menjadi panggung untuk menjawab satu pertanyaan besar:

Apakah Vietnam siap merebut tahtanya?

You May Also Like

More From Author