Mandiri Indonesia Open 2025: Pegolf Thailand Kuasai Hari Pertama

3 min read
Social Share

Pegolf Thailand Vanchai Luangnitikul dan pegolf India Viraj Madappa tampil impresif di putaran pertama Mandiri Indonesia Open 2025 dengan catatan skor solid pada Kamis pagi, setelah lama absen dari persaingan di Asian Tour.

Vanchai Luangnitikul / Foto: Yongki Hermawan

Vanchai, 23 tahun asal Phuket yang lebih sering berkompetisi di Asian Development Tour (ADT) dua musim terakhir, membukukan skor 65 pukulan (7-under-par) di Pondok Indah Golf Course. Meski sempat mencatat bogey di hole 8, ia langsung bangkit dengan birdie penutup di hole 9. Sementara itu, Madappa yang kembali bermain lewat medical exemption usai absen hampir dua tahun akibat cedera punggung, tampil konsisten dengan 67 pukulan, berkat torehan enam birdie dalam delapan hole terakhirnya.

“Pukulan tee saya sangat bagus sepanjang hari. Saya mampu mendaratkan bola di fairway dan membuka peluang untuk birdie. Saya membuat banyak pukulan putt yang bagus di awal putaran dan terus mempertahankan momentum,” kata Vanchai, yang baru bermain di turnamen Asian Tour keduanya sejak dua penampilannya di Thailand pada 2022.

“Saya telah bermain di ADT dan itu menjadi tempat latihan yang bagus bagi saya. Saya pikir saya telah banyak berkembang dan membawa semua pengalaman itu ke turnamen besar ini.”Tambahnya.

Suteepat Prateeptienchai / Foto: Yongki Hermawan

Pegolf Thailand lainnya, Suteepat Prateeptienchai, juga mencuri perhatian lewat skor 66 pukulan yang membawanya ke posisi kedua. Sorotan utamanya datang dari eagle di hole 1 berkat pukulan wedge dari jarak 78 yard. Di posisi T3 bersama Madappa ada pegolf Amerika Micah Shin dan MJ Maguire, serta wakil Malaysia Shahriffuddin Ariffin.

“Hari ini saya merasa sangat baik. Segala sesuatu dalam permainan saya terasa sempurna,” kata Suteepat, yang dalam turnamen Mandiri Indonesia Open 2025 menjadi pemain dengan

Bagi Vanchai, yang tahun lalu finis T2 di BNI Ciputra Golfpreneur Tournament (ADT), bermain di Indonesia kembali membawakan keberuntungan. Ia mengaku performanya banyak terbantu oleh pukulan tee yang konsisten serta pengalaman berharga dari ADT. Meski sempat melakukan kesalahan di hole 8, birdie penutupnya menjadi momentum penting.

Suteepat, pemain dengan peringkat OWGR tertinggi di turnamen ini, menilai kondisi lapangan sangat mendukung. Bermain pagi dengan angin yang masih tenang membuatnya mampu tampil tanpa bogey. Ia berharap konsistensi itu bisa berlanjut di ronde berikutnya.

Randy Arbenata M. Bintang / Foto: Yongki Hermawan

Pegolf amatir Randy Arbenata M. Bintang juga tampil gemilang pada putaran pertama. Randy, yang sebelumnya pernah menjuarai turnamen amatir internasional di lapangan yang sama, sukses menorehkan skor -4 untuk finis di posisi T12. Sementara seniornya, Kevin C. Akbar, memimpin tim tuan rumah dengan skor -2. Selain Kevin, di posisi ini juga dihuni oleh amatir Indonesia Amadeus Susanto, yakni posisi T41 dengan 15 pegolf lainnya.

“Hari ini permainan aku ngalamin up & down banget. Banyak bogey, 1 double, 7 birdie, dan 1 eagle. Jadi, banyak variasi hasilnya. Kendalanya di second shot-nya, approach shot.  Untungnya pukulan lain bisa mem-back up. Jadi, permainan saya masih tertahan, tidak sampai jatuh,” jelas Randy yang genap berusia 25 tahun pada 2025 ini. “Besok saya akan mencoba agresif di second shot-nya. Soalnya, tadi maunya bermain aman. Tapi, hasilnya ya itu tadi, up and down.”Ungkap Randy. 

Kevin C. Akbar / Foto: Yongki Hermawan

Sementara itu, Madappa—pemenang Take Solutions Masters 2018—mengaku cedera panjang justru mengubah cara pandangnya terhadap golf. Setelah hampir 16 bulan absen, ia kembali bermain dengan semangat baru. “Dulu saya terlalu keras pada diri sendiri hingga kehilangan rasa senang bermain. Kini saya kembali dengan rasa syukur dan menikmati setiap pukulan,” ungkapnya.

You May Also Like

More From Author