Tianjin Women’s Open telah berakhir. Dua pegolf Indonesia, Patricia Sinolungan dan Holly Victoria Halim berhasil menyelesaikan babak final dengan impresif. Catatkan skor terbaik dengan finis di posisi ketiga pada hari pertama, Patricia Sinolungan berhasil bukukan skor total 70-80-78 selama tiga hari pertandingan. Sementara bagi pegolf yang sering merumput di Australia, Holly VIctoria Halim berhasil koleksi skor 75-82-71. Kedua pegolf ini finis di posisi T33. Sementara posisi wahid diraih oleh Ji Yuai yang mendominasi selama tiga hari. Yuai berhasil finis di putaran akhir dengan skor 8 – delapan di bawah par.
Dapat melaju hingga putaran final serta finis di posisi 40 besar bukanlah prestasi yang sembarangan. Sepanjang tiga hari, baik Patty maupun Holly juga berhasil menunjukkan signifikansi performa yang tak main-main. Apalagi, lapangan ini – menurut sang juara, Tianjin Panshan Golf Course memiliki tingkat kesulitan yang tak mudah dilalui. Di kelilingi oleh lereng, perbukitan serta angin merupakan kendala yang tiap saat memerlukan persiapan strategi dan mental.
Kendati selalu ada nada sumbang atas prestasi ini, namun yang perlu masyarakat golf di Indonesia catat adalah bahwa turnamen ini merupakan turnamen perdana profesional Patricia Sinolungan di tanah Tiongkok. Setidaknya masih ada banyak turnamen di China LPGA yang bisa diikuti oleh Patty untuk membuktikan bahwa pegolf muda profesional wanita Indonesia ini dapat bicara lebih lantang lagi di kancah global. Pun demikian pula dengan Holly Victoria Halim yang telah mendapatkan kursi di Rolex Rangking. Ajang ini tentu saja menjadi momen yang mengesankan serta pengalaman bagi Holly untuk bisa tampil lebih maksimal lagi di banyak turnamen internasional lainnya.
