Apakah 2024 Menjadi Titik Balik Kebangkitan Golf di Indonesia?

5 min read

Industri golf di tanah air sedang berada di fase bahwa seluruh produk-produk golf laris manis di pasaran. Tak hanya peralatan golf untuk prestasi, pun alat-alat golf untuk pemula juga dibanjiri peminat. Selain itu, di kuartal kedua 2024 ini bisnis apparel golf juga sedang ramai. Di sektor ini, persaingan pasar local apparel juga menunjukkan iklim yang kompetitif. Masih di pasar domestik, produk-produk apparel dan aksesoris golf juga semakin meriah berkat hadirnya brand-brand ternama asal Korea dan Jepang.

The Mother of TOPGOLF, Lady Lucky Chan mengungkapkan bahwa market share golf apparel di pasar Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Foto: Yongki Hermawan

Salah satu pemain golf apparel yang terus meng-update koleksi mereka adalah TOPGOLF. Sebagai peritel besar, TOPGOLF senantiasa menghadirkan beragam koleksi. Hal ini tentu saja untuk menjawab keinginan pasar golf yang kian beragam. Kendati tren dan permintaan pasar apparel khusus untuk pria tak setinggi pasar pegolf perempuan, namun, pasar ini tetap mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Saat ini, market share TOPGOLF untuk apparel meningkat dari 5-10% ke angka 20-30%. Hal ini dipengaruhi oleh online market yang kami jalankan. Menurut riset yang kami lakukan naiknya Industri apparel golf di Indonesia ini disebabkan oleh tren para pegolf yang tiap akan turun lapangan selalu ingin tampil beda. Baik itu pegolf pria maupun wanita,” ungkap Lady Lucky Chan, The Mother of TOPGOLF dalam sebuah interview dengan GolfMagz di awal 2024 lalu.

Sementara itu, peritel baru asal Malaysia yakni MST Golf juga tak main-main untuk menyelami bisnis golf di Indonesia dengan menghadirkan berbagai koleksi menarik mereka. Tak hanya menawarkan nama-nama besar di industri apparel, MST Golf bahkan menggandeng seniman lokal asal Yogyakarta untuk berkolaborasi dengan salah satu brand golf internasional.

Di ranah prestasi, dunia golf Indonesia kini mulai menampakan geliatnya. Selain masuknya beberapa pegolf perempuan Indonesia di kancah global seperti Patricia Sinolungan yang berhasil masuk dalam arena China LPGA, Holly Victoria Halim di kancah Australia serta dua pegolf perempuan lainnya yakni Ida Ayu Melati Putri dan Tatiana Wijaya yang tahun ini juga akan berlaga di Thai LPGA dapat menjadi bukti bahwa Indonesia sebenarnya juga memiliki taring untuk bertarung di level global.

Jonathan Wijanto berhasil memenangi 9th RSGC-SportExcel Junior Invitational Golf Championship 2024 yang diselenggarakn di Selangor, Malaysia pada 14-16 Mei 2024. Foto: Ashraf Cakap Sukan

Masih dari kelas prestasi, kabar menggembirakan dipersembahkan oleh Jonathan Wijanto yang berhasil memenangi 9th RSGC-SportExcel Junior Invitational Golf Championship 2024 yang diselenggarakn di Selangor, Malaysia pada 14-16 Mei yang lalu.

Kendati masih sering dianggap jauh api dari panggang, namun, setidaknya prestasi golf Indonesia tidak benar-benar berhenti di jalan. Turnamen-turnamen prestasi dalam berbagai level dan divisi masih terus diadakan. Pun termasuk turnamen golf profesional yang terus diupayakan dapat hadir kembali dapat menjadi gambaran bahwa lentera golf di Indonesia setidaknya masih berpijar.

Kesuksesan golf tentu bukan hanya soal industri dan banyaknya turnamen. Namun, kedua faktor tersebut sangat berperan dalam kemajuan golf. Saat ini yang sering dipertanyakan oleh publik golf di Indonesia adalah kapan golf prestasi di Indonesia ini menjadi terang?. Kapan Indonesia memiliki pegolf sekaliber Thongchai Jaidee?

Pemilik akun Instagram sekaligus atlit golf asal Pengprov Banten Alit Jiwandana ketika berlaga di Mid Am Series 3 di Modern Golf CC, Tangerang. Alit Jiwandana memenangi Seri 3 ini setelah melalui babak playoff. Foto: Yongki Hermawan. 

Harus diakui bahwa pasca pandemi pertumbuhan peminat golf mengalami lonjakan yang sangat positif. Hadirnya pusat-pusat latihan golf atau driving range baru menjadikan olahraga golf semakin dikenal baik oleh masyarakat. Setiap hari lapangan-lapangan golf juga selalu full booked baik oleh para pegolf pandemi maupun pemain-pemain lama yang kembali ke lapangan. Termasuk juga turnamen-turnamen kecil yang ramai digelar. Menariknya, fenomena ini tak hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta maupun Surabaya melainkan hingga ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Kendati golf kini banyak dimainkan serta jumlah peminat golf mengalami peningkatan, apakah hal ini berdampak signifikan terhadap jumlah pegolf yang memasuki ranah profesional? atau setidaknya adakah pengganti Patricia Sinolungan, ada berapa pegolf junior atau amaitr yang bakal mensubtitusi kehadiran Holly Victoria Halim di kancah nasional selanjutnya?. Siapa yang akan menerima tongkat estafet Elaine Widjaja dan Kristina Natalia Yoko berikutnya?

Pegolf putri profesional Indonesia Patricia Sinolungan berhasil lolos ke China LPGA. Di China, Patricia akan bertarung dengan para pegolf profesional dari berbagai dunia termasuk Thailand, Taiwan, Malaysia dan China Sendiri. Foto: Yongki Hermawan

Kekosongan kursi di ranah prestasi golf (khususnya golf putri) harus segera diantisipasi. Sebagai gambaran, jika melihat beberapa turnamen internasional yang sudah dilaksanakan di 2023 hingga awal 2024, Thailand telah beberapa kali merotasi pemain mereka. Darah-darah segar selalu dikirimkan ke palagan perang baik itu di kancah LPGA, Queen Sirikit maupun turnamen internasional lainnya.

Di 2024 ini, di dalam negeri sendiri masih menyisakan beberapa turnamen internasional bergengsi. Termasuk Indonesia Open dan Indonesian Masters untuk pegolf profesional pria. Ada pula Ciputra Golfpreneur Junior World Golf Championship, serta beberapa turnamen lainnya. Keyakinan bahwa golf di Indonesia akan bersinar dan semakin terang menjadi optimisme yang wajib ditumbuhkan dan diwujudukan.

You May Also Like

More From Author