Melejit berkat permainan stabil dan boogey free di sembilan hole pertama, kekurang keberuntungan Hendri justru terjadi jelang empat hole terakhir. Kendati dua kali boogey di hole 15 dan 16, Hendri membalasnya dengan meraih birdie di hole 17 dan dan skor -5 bertahan hingga hole terakhir usai.
“Dari awal permainan, memang saya tidak ingin tampil ngotot untuk menyerang pin. Karena saya tahu lapangan Araya Golf cukup sulit, khususnya di area green. Alhamdulillah setelah 14 tahun menanti akhirnya bisa juara lagi,” Ungkap Hendri nasim.
Drama seru di laga final diwarnai dengan dinamisnya penghuni posisi puncak. Pelan namun pasti, Syukrizal juga berhasil mengeser banyak pemain untuk bertengger di posisi runner up dengan skor akhir -3. Sebelum dikuasai oleh Syukirzal, Indra Hermawan juga sempat berada di posisi kedua, sebelum Kevin C. Akbar kembali berhasil raih angka untuk berakhir di posisi ketiga dengan skor -2.
Fluktuasi menarik di posisi T4 dan T6, dinamika di posisi ini terjadi sejak tiga empat hole pertama. Pegolf asal Jawa barat, Asep Saefulloh yang bermain impresif sempat masuk ke posisi lima besar . Sayangnya “hari baik” belum miliki Asep, sehingga ia finis di urutan T9.
Pemuncak hari pertama Almay Rayhan Yaqutah yang juga sempet tercecer hingga keluar dari rangking lima besar perlahan berhasil memperbaiki performya sehingga ia dapat kembali ke jajaran papan atas dengan menyudahi partai final ini di posisi T4 bersama Indra Hermawan.
Sementara itu, nampaknya lapangan golf Araya masuk dapat dimasukkan dalam daftar lapangan yang susah ditaklukan versi PGATi. Buktinya, dua punggawa hari pertama Benita Y. Kasiadi dan Fahmi Reza tak dapat mempertahakan posisinya hingga partai pamungkas ini usai. Baik Beni dan Fahmi akhirnya finis di T6.
Dari divisi amatir, pegolf muda Ryan Jovan Wijaya berhasil mengungguli pegolf tuan rumah Achmad Fani Nazarudin. Pegolf Yogyakarta ini berakhir di posisi T14 bersama para seniornya termasuk Jonathan Wijono.
Menjadi seri pertama dalam lima seri yang dijadwalkan 75th Platinum Golf Tournament yang diselenggarakan di Araya Golf Malang membuktikan bahwa geliat turnamen profesional ini harus tetap dipelihara. Tak hanya untuk melahirkan pegolf-pegolf profesional andal di masa depan, turnamen yang digelar di berbagai lapangan di Indonesia ini juga merupakan angin segar bagi industri golf dan potensi wisata setempat.
