Setelah lebih dari dua deKade melakukan penelitian, riset, dan pengembangan produk, TaylorMade membuat suatu lompatan lebih jauh dari para pesaing di industri golf. Mereka mengklaim bahwa M1 adalah “unmetalwood” yang pertama kali dibuatnya.
Sejak diluncurkan pertama kali secara global pada 8 Oktober 2015, TaylorMade M1 langsung menarik perhatian para golfer. Ditambah lagi kemenangan Jason Day yang merupakan tour staff TaylorMade di ajang BMW Championship, menambah antusias publik golf Indonesia untuk segera merasakan kehebatan produk terbaru ini.
Tanggal 13 November 2015 di Pondok Indah Golf Gallery and New Driving Range, TaylorMade Indonesia bersama MAP Active melakukan peluncuran produk terbaru yang sudah dinantikan publik Indonesia, TaylorMade M1 (driver, fairway wood, dan rescue) dan Psi (irons).
M1 yang digadang-gadang lebih hebat dari pendahulunya ini menyita perhatian publik golf Indonesia. Tak ayal, acara peluncuran hari itu yang dikawal oleh cuaca mendung pekat dihadiri banyak undangan. Bukan hanya media yang setia meliput kegiatan MAP Active, komunitas golf pun ramai berdatangan.
Untuk M1 (driver, fairway wood dan rescue), TaylorMade mengklaim ini adalah peralatan golf yang “unmetalwood” yang pernah mereka buat. Berbahan dasar multi kombinasi dari titanium dan tujuh lapisan karbon komposite, diyakini akan memperoleh jarak pukul lebih jauh, forgiveness, dan paling penting adalah playbility. Pemilihan bahan titanium ini berdasarkan riset karena setiap pegolf memiliki gaya ayunan yang unik, dan TaylorMade sangat paham dengan itu. TaylorMade menjawab semua tantangan kebutuhan pegolf yang haus akan performa dan kemampuan mereka untuk memperoleh jarak yang lebih baik, kecepatan pukulan, peluncuran yang tinggi, low spin, dan forgiveness.
Salah satu fitur yang dibenamkan dalam driver M1 adalah T-Track, yang bisa membantu pegolf untuk mengubah lauch height dan lauch direction. Mahkota yang terbuat dari lapisan karbon komposite membuat CG (center of gravity) menjadi rendah, dan memungkinkan pegolf untuk mendapatkan jarak yang lebih baik.
Joey Chuasiriporn, Product Manager TaylorMade Asia, dalam pemaparannya mengenai M1 mengatakan bahwa riset dan pengembangan produk yang dilakukan oleh tim TaylorMade juga memikirkan hasil akhir sebuah produk yang dibuatnya. Misal, masalah urusan suara pada saat terjadinya impact. Suara yang keluar saat club face menyentuh permukaan bola, untuk driver M1 mengeluarkan suara terbaik dikelasnya.
Hari itu pula TaylorMade meluncurkan iron Psi. Lagi-lagi urusan suara pada saat terjadinya impact, menjadi perhatian tim riset dan pengembangan produk. Psi iron hadir dalam dua versi, Psi Iron dan Psi Tour. Masih tetap menggunakan teknologi yang menjadi andalan, speed pocket, yang mengalami pengembangan. Untuk long iron, disematkan tungsten yang didesain ulang untuk menghasilkan approach yang dinamis.
Psi iron lebih mengedepankan face slot yang lebih dari RSi yang tahun lalu juga memetik perhatian pegolf karena perolehan jarak, kecepatan bola, suara, dan feel yang sangat berbeda dari iron lainnya.
Tentu acara peluncuran sebuah produk kurang rasanya bila undangan tidak merasakan teknologi yang disebutkan dalam paparan yang dibawakan. Hari itu, semua undangan bisa menjajal sepuasnya produk yang memang siap dipasarkan secara masal untuk wilayah Indonesia. Bukan hanya mencoba produk, undangan ditantang untuk memperoleh jarak terbaik dari driver M1 yang tentu saja ada hadiah bagi mereka yang mampu menampilkan yang terbaik.