Golf adalah olahraga yang bisa dimainkan oleh siapa saja. Baik anak-anak usia 10 tahun hingga mereka yang berusia 100 tahun. Di atas kertas hal itu memang bisa dibenarkan, namun golf akan menjadi sesuatu yang berbeda jika para golfer meremehkan dua hal penting ini. Pemanasan dan penanganan cidera.
Soal pemanasan, pada edisi yang lalu telah Golfmagz bahas. Intinya: memberikan waktu kepada tubuh untuk siap berolahraga adalah hal yang harus dikerjakan semua golfer berapapun usianya. Kenapa pemanasan sangat penting, karena hal ini menyangkut olah persendian, otot dan semua jaringan yang ada pada tubuh. Bahkan, jika perlu pemanasan tiap sebelum memukul bola, bukan saja ketika hendak masuk lapangan.
Poin yang kedua yang tak kalah penting adalah merespon cidera. Pada dasarnya tubuh manusia bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Namun hal itu juga tergantung dari tempat cideranya. Untuk membahas ini Golfmagz bertemu dengan praktisi kesehatan dari Senopati Theraphy Center, Labana. Menurutnya cidera pada otot-otot motorik besar cenderung mudah kambuh. Artinya jika cidera pada bagian ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dan menumpuk kemungkinan besar otot dan jaringan tersebut akan cepat mengalami kram. Dan tidak menutup kemungkinan akan membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan.
Golf memang olahraga yang penuh dengan resiko. Salah satunya adalah cidera pada lengan bagian atas. Hal semacam ini biasanya banyak disebabkan karena kurangnya pemanasan dan atau pemaksaan untuk terus bermain. Jika hal ini dibiarkan bukan saja berpengaruh pada kesehatan anggota badan, koordinasi tangan pasti akan meleset. Ini baru cidera pada lengan atas, belum pada bagian yang lain. Cidera pada bahu, lengan dan yang paling parah adalah cidera pada pinggang dan pinggul, ungkap Labana.
Lebih parah lagi jika golfer menganggap enteng cidera yang menyerangnya. Tetap bermain dan hanya mengandalkan pijatan yang bersifat meringankan sementara. Labana menambahkan cidera pada lengan atas saja efeknya bisa sangat berpengaruh pada koordinasi seluruh badan, apalagi jika cidera menyerang pada bagian pinggul. Kelumpuhan bisa menjadi mimpi buruk, ungkapnya.
Bicara soal pinggul dan pinggang para golfer, Senopati Therapy Center sangat perhatian pada bagian tubuh yang satu ini. Penggantian join pada pinggul bagi kalangan golfer adalah hal yang umum terjadi. Jack Nicklaus dan Tiger Woods pernah mengalami pergantian join pinggul. Di dunia golf dua pinggul dan pinggang adalah bagian pada tubuh manusia yang bekerja secara eksesif. Apalagi ditambah bekerjanya pinggul dan pingang tidak mengenal umur, mereka yang masih berusia 10 tahun hingga 100 tahun pun jika aktif golf maka pinggul dan pinggangnya akan bekerja lebih keras dibanding non golfer.
Senopati Therapy Center yang telah berkomitmen untuk membantu para golfer sembuh dari cideranya, melalui Labana mengatakan bahwa cidera yang sering terjadi pada golfer memang sangat kecil kemungkinannya untuk menjalar ke bagian lain. Namun, jika cidera tidak ditangani secara serius justru akan semakin parah dan pada bagian-bagian tertentu dapat mengakibatkan kelumpuhan total.
Terakhir, jika Anda masih berpegang teguh pada prinsip bahwa tidak ada hasil tanpa usaha atau no pain-no gain, sebaiknya Anda harus merubah pikiran tersebut. Lalu, kapan harus segera terapi? Tubuh manusia jika mengalami sakit ia akan memberikan sinyal untuk segera diperbaiki. Pemaksaan untuk tetap bermain justru akan memperberat cidera. Pemaksaan yang sering ditumpuk justru akan mempengaruhi performa badan Anda seumur hidup. Maka, bijaksanalah dengan cidera sekecil apapun. tutup Labana.
Simple Treatment After Hip Replacement
Ada banyak cara untuk kembali ke lapangan golf. Bagi Anda yang pernah cidera hingga mengalami penggantian pinggul, penyembuhan sederhana pasca operasi dibawah ini bisa Anda jalani. Namun, sebelum berlatih ada baiknya berkonsultasi dengan ahli bedah atau terapis Anda. Berikut beberapa latihan sederhana yang bisa Anda lakukan:
1. Use a Golf Cart
Meski berjalan adalah bentuk latihan yang baik, golf cart sangat disarankan. Hal ini untuk mengurangi tekanan pada sendi baru saat Anda kembali bermain. Berjalan selama 18 hole bisa jadi terlalu berat untuk sendi pinggul atau lutut yang baru terutama saat Anda pertama kali kembali ke lapangan pasca operasi.
2. Wear Spikeless Shoes
Sepatu dengan spike (termasuk spike yang lunak) bisa menciptakan torsi atau tekanan rotasi pada sendi lutut dan pinggul. Setelah operasi penggantian, banyak terapis mengatakan bahwa persendian tidak dapat menerima tekanan yang berlebihan. Sneakers cross-training bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu, yang perlu Anda ingat adalah meminimalisir tekanan pada rotasi di bagian kaki.
3. Start With Step by Step and Slow
Mulai kembali ke lapangan dengan perlahan. Mulai secara bertahap tanpa paksaan. Jika perlu tak usah memaksakan diri untuk turun di lapangan, mulai berlatih di driving range secara bertahap bisa Anda lakukan. Siapkan fisik dan mental untuk ujian pada sendi baru Anda.
4. Stretching
Peregangan selalu penting, terutama bagi Anda yang baru saja pulih dari cidera atau operasi. Peregangan pada bagian otot paha, otot hamstring dan betis sangat disarankan. Hal ini untuk memastikan fleksibilitas yang optimal dan mengurangi tekanan pada sendi. Selama pemanasan usahakan untuk tetap rileks tanpa tekanan. Lakukan pemanasan 30-45 menit sebelum Anda siap mengayunkan stick.
5. Strengthening
Ada banyak latihan yang tersedia untuk dilakukan setelah penggantian pinggul hingga lutut. Para terapis akan sangat mengerti dan siap membantu bagaimana latihan terbaik untuk mengembalikan kekuatan untuk dapat bermain golf seperti semula.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penanganan cidera karena olahraga, Anda bisa menghubungi:
Senopati Theraphy Center
One Wolter Place, 2nd Floor
Jl. Wolter Monginsidi No 63B
Jakarta Selatan 12180
Telp: +62217395604
www.senopatitheraphy.com